Extech CO250 adalah pengukur CO2 kualitas udara dalam ruangan (IAQ) portabel yang dirancang untuk mengukur dan memantau tingkat karbon dioksida (CO2) di lingkungan dalam ruangan. Instrumen genggam ini menggabungkan akurasi, kenyamanan, dan fitur yang mudah digunakan, menjadikannya alat penting bagi para profesional di bidang HVAC, manajemen fasilitas, dan pemantauan lingkungan. Extech CO250 menggunakan teknologi sensor inframerah non-dispersif (NDIR) untuk mendeteksi dan mengukur karbon dioksida gas. Alat ini memberikan pengukuran kadar CO2 secara real-time dalam satuan bagian per juta (ppm), sehingga memungkinkan pengguna menilai kualitas udara dan efektivitas ventilasi di ruang dalam ruangan dengan cepat. Instrumen ini dilengkapi layar LCD jernih yang menunjukkan tingkat CO2 saat ini, beserta informasi tambahan seperti suhu, kelembaban, dan satuan pengukuran. Layar ini juga dapat menyertakan alarm visual dan suara untuk memperingatkan pengguna ketika tingkat CO2 melebihi ambang batas yang telah ditentukan, memastikan ventilasi yang baik dan manajemen kualitas udara. Extech CO250 menawarkan beberapa mode pengukuran untuk disesuaikan dengan aplikasi yang berbeda. Pengguna dapat memilih antara mode pengukuran berkelanjutan untuk pemantauan waktu nyata atau mode pengukuran tunggal untuk pemeriksaan langsung. Instrumen ini juga dapat dilengkapi fungsi penyimpanan data untuk membekukan pembacaan di layar agar mudah direkam dan dianalisis. Dirancang untuk kemudahan penggunaan, Extech CO250 ringkas dan ringan, sehingga mudah dibawa dan dioperasikan. Biasanya ditenagai oleh baterai, memastikan kenyamanan dan memungkinkan pengukuran saat bepergian di berbagai lokasi dalam ruangan. Instrumen ini mungkin dilengkapi dengan fitur tambahan seperti pencatat data internal untuk mencatat tingkat CO2 dari waktu ke waktu. Extech CO250 cocok untuk berbagai aplikasi dalam ruangan, termasuk ruang kantor, sekolah, rumah sakit, dan bangunan tempat tinggal. Pemantauan tingkat CO2 sangat penting untuk memastikan kualitas, kenyamanan, dan produktivitas udara dalam ruangan yang optimal, karena peningkatan konsentrasi CO2 dapat menyebabkan gejala seperti kantuk, konsentrasi buruk, dan ketidaknyamanan.